Tidak menarik lagi rasanya jika hari ini kita tetap saja larut dalam romantisme gerakan mahasiswa 98, karena telah semakin kelihatan bahwa apa yang terjadi pada 98 bukan design genuine gerakan mahasiswa itu sendiri, invisiblehand-invisiblehand yang lebih kuat mengkondisikan reformasi 98 hari ini semakin terlihat jelas.
Gerakan mahasiswa saat ini harus cepat menemukan kedirianya yang semakin susah dibangun karena terpaan badai pragmatisme yang datang seiring proses transisi demokrasi negri ini yang nampak berjalan terseok-seok di ujung lidah neoliberalisme. kalau tidak dilakukan bukan tidak mungkin gerakan mahasiswa hanya akan menjadi buruh outsourcing di pabrik-pabrik petualang politik komprador neoliberalisme dan neokolonialisme.
Gerakan mahasiswa harus segera menemukan roadmap atau peta jalan baru yang mampu membawa dirinya menjadi kekuatan penyeimbang atau bahkan penakluk dari kekuatan-kekuatan komprador-komprador neoliberalisme dan neokolonialisme yang akan membawa negri ini menjadi layamut walaa yahya (tidak hidup namun juga bukan mati).
hidup mahasiswa!!
hidup mahasiswa!!
Gerakan mahasiswa saat ini harus cepat menemukan kedirianya yang semakin susah dibangun karena terpaan badai pragmatisme yang datang seiring proses transisi demokrasi negri ini yang nampak berjalan terseok-seok di ujung lidah neoliberalisme. kalau tidak dilakukan bukan tidak mungkin gerakan mahasiswa hanya akan menjadi buruh outsourcing di pabrik-pabrik petualang politik komprador neoliberalisme dan neokolonialisme.
Gerakan mahasiswa harus segera menemukan roadmap atau peta jalan baru yang mampu membawa dirinya menjadi kekuatan penyeimbang atau bahkan penakluk dari kekuatan-kekuatan komprador-komprador neoliberalisme dan neokolonialisme yang akan membawa negri ini menjadi layamut walaa yahya (tidak hidup namun juga bukan mati).
hidup mahasiswa!!
hidup mahasiswa!!
No comments:
Post a Comment